MENYUSURI JEJAK TSUNAMI DI BUMI SERAMBI MEKKAH, ACEH

Seri : Menelusuri Bumi Allah


 
Dalam artikel ini, saya akan menceritakan pengalaman perjalanan saya ketika berada di Aceh  beberapa tahun pasca pasca tsunami dan sebelum itu sedikit saya uraikan tentang Aceh dan tsunami yang melanda kota serambi mekkah itu. Perjalananku ke Aceh berawal dari keikutsertaan kami dalam Event MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional XI yang diselenggarakan di Universitas Malikussaleh Lhoksumawe, NAD. Rombongan kami yang mewakili Universitas Nusa Cendana pada event yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juli sd 3 Agustus 2009  tersebut berjumlah 8 orang. Meskipun keikutsertaan kami kali ini belum mengukir prestasi, tapi kami tetap bersyukur. Nah kesempatan langka ini, saya manfaatkan untuk menelusuri jejak tsunami di bumi aceh ini.

Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia. Aceh terletak di utara pulau sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Ibukotanya adalah Banda Aceh. Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada masa kejayaan aceh yakni pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, agama dan kebudayaan islam begitu besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh sehingga daerah ini mendapat julukan "Serambi Mekkah". Kini Aceh dikenal dengan landmark kota banda aceh yakni Mesjid Raya Baiturahman Banda Aceh.Mesjid ini terletak di pusat kota Banda Aceh. Masjid ini adalah simbol religius, keberanian dan nasionalisme rakyat aceh. Masjid ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636), dan merupakan pusat ilmu agama di nusantara pada waktu itu. Masjid ini merupakan salah satu masjid terindah yang ada di Indonesia, memiliki 7 kubah dan 4 menara dan satu menara induk. Ruangan dalam berlantai marmer dan luasnya mencapai 4.760 m2 dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan mesjid. Selain itu, halaman mesjid penuh dengan rerumputan yang tertata rapi, dengan beberapa tanaman hias yang tumbuh serta ditambah sebiah kolam besar lengkap dengan air mancur.


Aceh adalah daratan yang paling dekat dengan epicentrum gempa bumi samudra hindia. Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi gempa bumi dahsyat di samudra hindia lepas pantai barat Aceh. Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 km. Gempa ini berkekuatan 9,3 skala Richter yang menjadikannya gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Selain Aceh, beberapa daerah juga mengalami imbasnya yakni Sumatra Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Langka bahkan Sampai Pantai Timur Afrika. Gempa yang mengakibatkan ombak tsunami setinggi 9 meter ini menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara terdampak. //Wikipedia.

Tentu sejarah manusia takkan pernah lupa akan kedahsyatan bencana Tsunami yang melanda Aceh dan beberapa tempat lainnya pada 26 desember 2004 silam. Bencana yang terus menyisakan jejak derita maupun decak kagum akan beberapa femomena yang dianggap sebagai sebuah keajaiban. 

@ Masjid Raya Baiturahman - Banda Aceh



@ Monumen Peringatan Tsunami - Pidie Jaya


@ Monumen Peringatan Tsunami - Pidie Jaya


@ Museum Tsunami - Banda Aceh
@ Monumen PLTD Apung, Taman Edukasi Tsunami - Banda Aceh
@ Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda - Banda Aceh



Jumardi Nasir, S.Si

Kutipan bermakna : Aku bukanlah Aku, Aku adalah Meng-Aku, Aku adalah Aku saat Ajal Menjemputku

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama